Wednesday, October 12, 2016

Country Park: Shing Mun Reservoir

Masih berkutit dengan seputar objek wisata di Hong Kong. Sepertinya Hong Kong ini nggak akan ada habisnya jika di kelilingi, ada saja tempat yang menarik sama halnya dengan Indonesia. Tapi tetep aja, Indonesia masih menjadi destinasi pulang kampung saya (jadi homesick). Oke sahabat blogger... Kali ini saya akan cerita tentang salah satu waduk di Hong Kong, tepatnya di wilayah New Territories yakni antara Kwai Chung dan Tai Wai yaitu Shing Mun Reservoir/Shing Mun Country Park. Oh iya... Sedikit saya kasih gambaran. Hong Kong itu terdiri dari 3 wilayah yakni Kowloon, Hong Kong Island dan New Territories. Kalo di Indonesia ya semacam pulau seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera dan lainnya.

Shing Mun Country Park/Shing Mun Reservoir adalah waduk dengan luas sekitar 1.400 hektar. Waduk ini terletak di kaki gunung Tai Mo Shan, dimana gunung tersebut adalah gunung tertinggi di Hong Kong. 
Selama beberapa dekade, lokasi ini telah menjadi salah satu tujuan liburan paling dicintai di Hong Kong. Shing Mun Country Park merupakan salah satu taman yang diresmikan oleh negara bersamaan dengan
 Kam Shan dan Lion Rock.

Sedikit sejarah mengenai Shing Mun Reservoir, pada tahun 1933, saat itu pasokan air di wilayah Kowloon sangat sedikit bahkan tergolong sangat kurang. Maka menanggapi hal ini, dibangunlah Shing Mung Reservoir dan seluruh penduduk asli Shing Mun dipindahkan ke wilayah New Territories.


Monyet penghuni Monkey Hill
Untuk sampai ke lokasi start point pendakian, kami harus naik bus umum setelah keluar dari MTR Station. Sesampainya di pemberhentian bus Kowloon Reservoir, kami ambil jalur kanan menyusuri jalur Wilson Trail. Jalur ini cukup gampang walau ada sedikit tanjakan, tapi masih bisa dianggap mudah. Tapi jangan kaget ya, sepanjang jalan kamu akan ditemani oleh ratusan monyet yang bergelantungan di pohon kanan kiri jalan dengan suara mereka yang bersautan.

Monyet ini tergolong jinak, tapi ada juga yang terlihat galak. Apalagi waktu saya mencoba mengabadikan gerak-gerik mereka melalui kamera, suara dari kamera saya yang nggak bisa di silent membuat mereka seakan-akan takut. Bahkan ada yang mencoba mendekati dan seperti mau menyerang. Mungkin monyetnya tau kalo di poto hahaha... Saking banyaknya yang moto. Hampir setiap orang yang lewat memotret tingkah mereka dari jarak yang lumayan dekat.

Rute Kam Shan Family Walk
Setelah turun ke persimpangan jalan, lalu kami mengambil jalur ke Kan Shan Family Walk. Seperti yang terlihat digambar atas, bahwa Kam Shan Family Walk ini dikhususkan untuk jalur pendakian. Kendaraan dan sepeda tidak diperbolehkan melalui jalur ini karna monyet-monyet di sekitar hutan Kam Shan sering keluar ke jalanan mencari makanan atau bahkan hanya bermain-main. Dari jalur Kam Shan Family Walk, kamu bisa melihat pemandangan Lion Rock dan Beacon Hill dari kejauhan.

Jika kamu udah melewati Kam Shan Family Walk, dipastikan sudah satu step dari start point. Step selanjutnya adalah Golden Hill, namun tidak jauh berbeda dengan step sebelumnya. Hanya tinggal mengikuti petunjuk sampai di MacLehose Trail yang bersebelahan dengan jalan ke Tai Po Road. Kamu bisa ambil jalur yang mana aja, yang pasti end pointnya sama (awas nyasar hahaha).


Perjalanan sampai ke end point melalui Wilson Trail sangat mudah walaupun di hadang tanjakan beberapa kali tapi bagi saya masih dalam kategori yang mudah. Walaupun harus nahan nafas setelah beberapa langkah tanjakan. Jangan lupa persiapkan air yang cukup, usahakan jangan sampai dehidrasi setelah pendakian. Ada cerita lucu ketika hampir mencapai titik finish, kami berdua dihadang oleh sekumpulan monyet. Perjalanan sempat terhenti, kami bingung mau lanjut atau harus menunggu hikers lain lewat. Lama ditunggu nggak ada orang lewat, akhirnya kami nekad nerobos sekumpulan monyet.

Waktu melewati mereka sempat deg-degan, takutnya kalo tiba-tiba tuh monyet langsung nyerang kami berdua. Alhasil, walaupun sempat panik tapi akhirnya kami bisa bebas. Monyet-monyet itu seakan sengaja ngeblock jalan yang kami lewati. Ada yang membawa anaknya, ada yang tiduran di cabang pohon dan ada juga yang mondar-mandir kayak pengawas ujian.



Shing Mun Reservoir

Setelah melewati jalur Wilson Trail, kami menemukan beberapa area bbq. Nah, kalo udah sampai sini artinya kamu udah memasuki area Shing Mun Reservoir. Cukup gampang kan? Dengan jarak tempuh sekitar 2.5 jam, kamu bisa menikmati pemandangan yang begitu sejuk disini. Dari jembatan Shing Mun, kamu bisa menikmati pemandangan Lion Rock dengan jelas. 

Segian pengunjung juga banyak yang melakukan camping dan bbq disini. Hanya saja kamu harus berhati-hati dengan monyet-monyet yang siap menyerang kapan saja. Monyet-monyet ini terlihat sangat kelaparan. Tapi pemerintah setempat melarang pengunjung memberikan makanan apapun ke monyet-monyet ini. Mereka akan dikenai denda jika terlihat memberikan makanan ke monyet tersebut.

Serius banget nih monyet di poto
Sekitar 3 jam kami berada di Shing Mun sambil menikmati sejuknya udara dan indahnya pemandangan. Melepas lelah sejenak setelah beberapa jam perjalanan. Sesekali monyet juga menghampiri kami, sambil mengecek apakah kami membawa bungkusan makanan atau tidak. Waktu menunjukkan hari sudah semakin sore, kemudian kami bergegas menuju ke halte minibus yang jaraknya sekitar 15 menit dari Shing Mun Reservoir. Sesampainya disana antrian sudah mengular, bahkan ada yang sibuk menelpon taxi. Beruntung kami hanya perlu menunggu 15 menit, lalu mini bus datang dan waktunya pulang...

Rute:
Pergi: MTR Cheung Sha Wan Station Exit A3, transfer bus no. 72 disebelah pasar Cheung Sha Wan kemudian turun di Kowloon Reservoir.

Pulang: Minibus no. 82 turun di MTR Tsuen Wan Station.

No comments:

Post a Comment